Senin, 21 September 2015

Google Urungkan Niat Jadi Pabrikan Otomotif

// // Leave a Comment
Frankfurt, KompasOtomotif - Sorotan mata dunia seolah terfokus pada rencana Google Incorporated pada keinginannya menciptakan mobil berteknologi otonomos. Gebrakan bahkan sudah dilakukan lewat serangkaian tes dan jalinan kerja sama dengan beberapa prinsipal otomotif dan perusahaan pemasok. Namun terkuak, perusahaan internet ini mengaku tidak punya niatan untuk memperluas cakupan bisnisnya menjadi produsen mobil global.

Kepastian ini disampaikan oleh John Krafcik, Direktur Pelaksana Google untuk wilayah Jerman, Austria, dan Swiss ketika dijumpai di Frankfurt Motor Show, seperti dilansir Reuters, Rabu (16/9/2015). Krafcik merupakan mantan bos Hyundai Amerika dan ditunjuk Google mengepalai proyek mobil otonomos karya perusahaan asal Silicon Valley, San Fransisco itu.

Niat Google menggulirkan proyek mobil tanpa pengemudi (otonomos) bergulir sejak 2009. Tujuan utamanya merevolusi industri otomotif ke arah yang lebih modern. Mempekerjakan Krafcik merupakan langkah serius yang ditunjukkan Google dalam ekspansi binis ke dunia otomotif.

Philipp Justus, yang juga menjabat Direktur Pelaksana untuk kawasan Eropa Tengah dan Timur mengatakan, Google mengembangkan teknologi otonomos dengan konsep menjadi mitra para prinsipal otomotif global. Perusahaan tidak pernah menyatakan diri mau menjadi prinsipal otomotif di masa depan.

"Ini bukan hal yang bisa kami lakukan sendirian," kata Justus. Termasuk langkah Google menjalin kerja sama dengan perusahaan pemasok otomotif global, seperti Bosch dan ZF Friedrichshafen.

"Google juga tidak punya niatan untuk menjadi pabrikan mobil," ucap Justus, melanjutkan penjelasan.

Di sisi lain, produsen mobil premium, seperti BMW, Mercedes-Benz, dan Audi mulai membajak beberapa ahli piranti lunak untuk merekayasa teknologi serupa. Langkah perusahaan teknologi informasi seperti Google dianggap mengancam posisi mereka dalam bersaing, menciptakan mobil otonomos di masa depan.

Para ahli perekayasa piranti lunak menjadi rebutan para prinsipal otomotif, sementara itu perusahaan teknologi informasi membutuhkan perpanjangan tangan untuk menggapai motor listrik, baterai, dan mobil secara umum. Selain itu juga standarisasi bagaimana sebaikan mobil bisa saling terkoneksi, misalnya terkoneksi dengan ponsel pintar, bisa mengaktifkan fungsi rem, ketika radar menangkap ada gangguan di depan mobil, dan sebagainya.

Pasal Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2015/09/18/103100915/Google.Urungkan.Niat.Jadi.Pabrikan.Otomotif

0 komentar:

Posting Komentar