Rabu, 09 September 2015

Ini Hasil Uji Pertalite Vs Premium pada "Mobil Murah"

// // Leave a Comment
Jakarta, KompasOtomotif – Kehadiran bahan bakar minyak (BBM) jenis baru dari PT Pertamina, Pertalite, diklaim lebih baik dibanding Premium. Tapi sejauh mana pengaruhnya buat kendaraan tentu butuh pembuktian.

KompasOtomotif coba menyajikan hasil uji yang dilakukan AutoBild Indonesia pada kedua BBM itu seperti tertuang dalam majalah edisi 332 (26 Agustus – 8 September 2015). Pengetesan bertujuan mengukur perbandingan tenaga dan torsi mesin, akselerasi, emisi, dan efisiensi menggunakan satu mobil yang sama, Datsun Go+ Panca. 

Azwar/KompasOtomotifHarga Pertalite di SPBU COCO 31.103.03 Cikini
Data performa mesin didapat melalui tes menggunakan dynotestDastek Dynometers secara bergantian untuk Pertalite dan Premium. Mesin 3-silinder 1.2L milik "mobil murah" pertama Datsun Indonesia itu menghasilkan tenaga 78,4 tk pada 5.000 rpm dan torsi maksimum 127,1 Nm pada 4.000 rpm menggunakan Premium. 

Terbukti, Pertalite menghasilkan performa lebih tinggi. Hasil uji mesin yang sama menggunakan Pertalie mencatat tenaga 82 tk pada 5.000 rpm dan torsi 130,7 rpm pada 4.000 rpm. Pertalite menghasilkan tenaga lebih besar 3,6 tk dan torsi 3,6 Nm. Peningkatan kemampuan itu bisa didapat pada putaran mesin yang sama.

Akselerasi

Pengujian juga berlanjut ke akselerasi. Seharusnya bila tenaga dan torsi meningkat, performanya juga bertambah. Ternyata benar, hasil uji menggunakan perangkat Racelogic, Go+ dengan Pertalite mampu berakselerasi 0-60 kpj dalam 5,1 detik dan 0-100 kpj selama 13,7 detik. Angka itu lebih tinggi dibanding Premium, 0-60 kpj selama 5,6 detik dan 0-100 kpj dalam 14 detik. 

Emisi
Pengetesan kualitas emisi menggunakan dua parameter yaitu ukuran Hydrocarbon (HC) atau sisa bahan bakar yang tidak terbakar yang terbuang lewat knalpot dan Lambda alias tingkat kesempurnaan proses pembakaran yang terjadi di ruang bakar.  
Setelah diuji, HC pada mesin Go+ menggunakan Premium adalah 5 ppmVol sedangkan Pertalite 6 ppmVol. Nilai keduanya masih tergolong kecil sebab unit uji merupakan mobil baru, batas maksimal HC untuk mobil injeksi seperti GO+ yaitu 250 ppmVol. Meski begitu data menunjukan Pertalite sedikit lebih beremisi ketimbang Premium.
Selanjutnya, ukuran Lambda pada Premium menunjukan nilai 1,001 sementara pada Pertalite 1,006. Nilai Lambda ideal berada di kisaran 0,95 – 1,05, kedua bahan bakar itu tergolong baik namun sekali lagi menunjukan Premium sedikit lebih bersih dibanding Pertalite.

Efisiensi
Tingkat efisiensi bahan bakar diukur melalui indikator multi-information display (MID), sedangkan ukuran kecepatan rata-rata menggunakan bantuan Global Positioning System (GPS). Rute yang digunakan di jalur bebas hambatan (tol) dan dalam kota.
Catatan konsumsi bahan bakar Go+ menggunakan Premium di tol menghasilkan 22,5 kml sementara untuk dalam kota menyentuh 13,4 kml. Hasil lebih baik didapat Go+ dengan Pertalite yakni 23,4 kpl di tol dan 13,6 di dalam kota. Seluruh ujian didapat dengan penggunaan kecepatan rata-rata 80 kpj di tol dan 22-23 kpj di dalam kota.

Pasal Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2015/09/04/175703515/Ini.Hasil.Uji.Pertalite.Vs.Premium.pada.Mobil.Murah.

0 komentar:

Posting Komentar